Selasa, 28 Juli 2015

Dear Friends...

Dear friends,

Ku tulis cerita kita di sebuah kertas putih dengan segenggam tinta
Ku gambarkan suasana ceria di sebuah lembaran kusam dengan jutaan warna
Kita memang berbeda
Tapi perbedaan lah yang justru mempersatukan kita

Sebait lagu kita ciptakan saat bersama
Milyaran kesan t’lah kita ukir ketika bersama
Beribu masalah dapat kita pecahkan jika bersama

Gelak tawa mengiringi perjalanan kita
Rindu temu memenuhi hati kita
Tetesan air mata pun ada ketika duka menghampiri kita

Tiada kata tanpa seutas kasih
Tiada tawa tanpa sebening kalbu
Tiada cerita tanpa kalian…

Dear friends,


Dari ku untuk kalian
Ratusan hari ku berikan untuk kalian
Ribuan waktu ku sisihkan untuk kalian
Jutaan detik ku buang untuk kalian

Kebohongan ku tutupi dengan tangan
Cibiran ku jahit dengan pikiran
Fitnahan ku hapus dengan perasaan

Ku kuat kan hati demi kalian
Ku simpan dosa demi kalian
Ku terima sakit demi kalian

Karena aku sadar
Jiwa ini tak luput dari dosa dan tidak sempurna
Mulut ini tak luput dari keburukan
Pikiran ini tak luput dari kejelekkan

Lalu tanpa sengaja aku melakukan kesalahan
Tiba-tiba saja kalian jauh ?
Pergi dengan kepingan harapan

Sorotan kata betapa menjijikkannya aku, terlihat dimata kalian
Sederet sindiran halus untuk ku, terlontar dari mulut kalian
Segaris decakan benci pada ku, tersirat diwajah kalian

Dear friends,

Tidak kah kalian tau isi hati ini ?
Tidak kah kalian mengerti pedih hidup ini ?
Tidak kah kalian pahami arti hubungan ini ?

Ku ceritakan kebaikan, kalian bilang aku penipu
Ku ceritakan keburukan, kalian bilang aku penghianat
Ku peringatkan bahaya, kalian bilang aku pembohong

Wahai kalian yang ku sebut teman
Apa kalian pernah berpikir tentang ku walau sedetik ?
Apa kalian pernah peduli pada ku walau sekelebat ?
Apa kalian pernah memanggil nama ku walau sesaat ?

Suatu malam
Aku berjalan di tengah hutan
Rasa takut mulai menyambar
Tiada tempat untuk berlindung
Ku panggil-panggil kalian
Tapi tak kunjung datang

Suatu pagi
Aku berenang di tepi pantai
Namun ombak mulai membesar
Aku panik butuh pertolongan
Ku panggil-panggil kalian
Tapi masih tak kunjung datang

Suatu siang
Aku berlari di pinggir jalan
Karena ada seekor anjing yang mengejar
Aku tersengal butuh bantuan
Ku panggil-panggil kalian
Tapi masih juga tak kunjung datang

Hingga suatu senja
Aku terbaring di sebuah dipan
Lemah tak berdaya berpangku lara
Meneguk duka yang berlapis kesedihan
Menunggu waktu yang tak lama lagi berakhir
Masih sempat ku panggil-panggil kalian
Berharap kalian datang walau hanya melirik batu nisan
Tapi kalian benar-benar tak mau datang

Lembaran cerita berubah menjadi debu
Susunan memori terpecah menjadi asa
Pahatan tawa terbakar menjadi abu

Anggap saja ini goresan pena yang terbuang
Sepucuk surat yang belum tersampaikan
Karena ini jeritan hati seorang “teman




Dari hati yang terdalam : Istyqomah Indriani

1 komentar: