Dear friends,
Ku tulis cerita kita di sebuah kertas putih dengan segenggam tinta
Ku gambarkan suasana ceria di sebuah lembaran kusam dengan jutaan warna
Kita memang berbeda
Tapi perbedaan lah yang justru mempersatukan kita
Sebait lagu kita ciptakan saat bersama
Milyaran kesan t’lah kita ukir ketika bersama
Beribu masalah dapat kita pecahkan jika bersama
Gelak tawa mengiringi perjalanan kita
Rindu temu memenuhi hati kita
Tetesan air mata pun ada ketika duka menghampiri kita
Tiada kata tanpa seutas kasih
Tiada tawa tanpa sebening kalbu
Tiada cerita tanpa kalian…
Dear friends,
Dari ku untuk kalian
Ratusan hari ku berikan untuk kalian
Ribuan waktu ku sisihkan untuk kalian
Jutaan detik ku buang untuk kalian
Kebohongan ku tutupi dengan tangan
Cibiran ku jahit dengan pikiran
Fitnahan ku hapus dengan perasaan
Ku kuat kan hati demi kalian
Ku simpan dosa demi kalian
Ku terima sakit demi kalian
Karena aku sadar
Jiwa ini tak luput dari dosa dan tidak sempurna
Mulut ini tak luput dari keburukan
Pikiran ini tak luput dari kejelekkan
Lalu tanpa sengaja aku melakukan kesalahan
Tiba-tiba saja kalian jauh ?
Pergi dengan kepingan harapan
Sorotan kata betapa menjijikkannya aku, terlihat dimata kalian
Sederet sindiran halus untuk ku, terlontar dari mulut kalian
Segaris decakan benci pada ku, tersirat diwajah kalian
Dear friends,
Tidak kah kalian tau isi hati ini ?
Tidak kah kalian mengerti pedih hidup ini ?
Tidak kah kalian pahami arti hubungan ini ?
Ku ceritakan kebaikan, kalian bilang aku penipu
Ku ceritakan keburukan, kalian bilang aku penghianat
Ku peringatkan bahaya, kalian bilang aku pembohong
Wahai kalian yang ku sebut teman
Apa kalian pernah berpikir tentang ku walau sedetik ?
Apa kalian pernah peduli pada ku walau sekelebat ?
Apa kalian pernah memanggil nama ku walau sesaat ?
Suatu malam
Aku berjalan di tengah hutan
Rasa takut mulai menyambar
Tiada tempat untuk berlindung
Ku panggil-panggil kalian
Tapi tak kunjung datang
Suatu pagi
Aku berenang di tepi pantai
Namun ombak mulai membesar
Aku panik butuh pertolongan
Ku panggil-panggil kalian
Tapi masih tak kunjung datang
Suatu siang
Aku berlari di pinggir jalan
Karena ada seekor anjing yang mengejar
Aku tersengal butuh bantuan
Ku panggil-panggil kalian
Tapi masih juga tak kunjung datang
Hingga suatu senja
Aku terbaring di sebuah dipan
Lemah tak berdaya berpangku lara
Meneguk duka yang berlapis kesedihan
Menunggu waktu yang tak lama lagi berakhir
Masih sempat ku panggil-panggil kalian
Berharap kalian datang walau hanya melirik batu nisan
Tapi kalian benar-benar tak mau datang
Lembaran cerita berubah menjadi debu
Susunan memori terpecah menjadi asa
Pahatan tawa terbakar menjadi abu
Anggap saja ini goresan pena yang terbuang
Sepucuk surat yang belum tersampaikan
Karena ini jeritan hati seorang “teman”
Dari hati yang terdalam : Istyqomah Indriani
i like it :)
BalasHapus