Minggu, 29 Desember 2013

Dekat di Mata, Jauh di Hati

Assalamualaikum.. selamat.. (jawab sendiri ya :D)

Sebelumnya terimakasih buat temen gue yang udah ngizinin gue ngepost cerita pribadinya di blog gue (padahal sih dia yang minta haha -_-). Ga perlu gue sebut namanya ya, soalnya dicerita ini ga ada nama samaran (ini dia juga yang mau) hahaha. Ga usah pake lama, langsung baca aja tulisan di bawah ini sampe selesai dan jangan setengah-setengah haha.

~ii~

Nama gue Annisa Dwi Lailli Amin, biasa dipanggil Annisa atau Nisa. Cerita ini berawal setelah acara RamTam Teknik Mesin UNJ 2013 di Bogor selesai. Waktu itu posisinya kita-kita lagi dibarisin buat dengerin ceramah masal dari panitia RamTam, sebelum pulang. Kita di barisin perkelompok, setiap kelompok perempuannya cuma 1 (ya jelas bro, di teknik mesin kan perempuan minoritas, dan kita disebut harta loh hihiw :3). Gue masuk di kelompok 3, dan pas baris, tas disuruh ditaro di belakang barisan.

Pas gue lagi jalan kebelakang barisan, tiba-tiba ada yang manggil nama gue.
“Nisa..”
Pas gue nengok, duileeeeehh, itu Aji breee yang manggil. Aji anak teknik mesin juga, jurusan fire, bewok ya beeeeh, ga nahan bre + muka yang rada arab arab gitu (belakangan sih gue tau kalo dia bukan orang arab, tapi orang jawa, original from java men -_- haha dahsyat). Ga mau terharu lama-lama, ya udah gue jawab aja, stay cool “Ya?” (tampang innocent).
“Pake BB kan? Bagi pin nya dong?” (Aji senyum malu-malu gitu haha)
“Iya, nih.” (gue sodorin hape gue tercitah, hahah)
“Oke, makasih.”
“Yap, sama-sama” gue langsung balik kedepan lagi abis naro tas.
Sok stay cool gitu guenya, padahal mah jantung gue degdegser, kalo kata yazid sih *gurih gurih enyoy hahahaha :D

Ga sia-sia gue ikut acara RamTam. Gue pulang bawa sejuta kenangan yang ga akan pernah bisa dibeli siapapun, fix nyesel yang ga ikut acara itu. Disana kerasa banget solidaritasnya, cowok-cowoknya juga berusaha banget ngejagain kita yang perempuan sebagai hartanya mereka. Ga ketinggalan juga solidnya temen-temen perempuan gue, dari mulai tidur, mandi, makan, sampe nyimpen makanan ampe 2 kerdus aqua botol dikolong kasur pun, kita lakuin bareng-bareng. Dan yang pasti, berkat acara ini, gue jadi bisa punya kesempatan deket sama Aji *tsaaaaah elah, cikiciw hihihi :3*

Sejak pulang RamTam, Aji sering BBM gue, dan kita jadi sering BBMan. Semakin hari, dari chattingan-chattingan gue sama Aji, gue tau kalo kita makin deket. Tapi, sampe saat ini gue ga tau perasaan Aji yang sebenernya ke gue itu kayak gimana. Jujur gue ga tau.

Pernah gue curhat ke Aji tentang senior yang modusin gue. Dan setelah gue gue sempet bilang ke Aji “Emang, cowok teknik mesin itu ga ada yang setia”, dan kemudian Aji jawab “Kok gitu sih Nis? Ga semuanya kali. Masih ada yang baik juga kok”
Dengan tanpa merasa bersalah, gue bilang “coba buktiin kalo emang masih ada anak teknik mesin yang baik.”
Dengan pedenya Aji jawab “iya, nanti bakal gue buktiin nis :p”
Dan, sejak kejadian chattingan itu, gue ngerasa makin deket sama Aji, tapi gue ga tau, dia ngerasain hal yang sama kayak gue apa engga, hikshiks L

Gue ga bisa mendem semua ini sendiri, akhirnya gue cerita ke beberapa temen yang gue percaya (nyatanya sekarang gue tau, mulutnya pada bocor semua huft -_-, mereka pun selalu semangatin gue supaya gue ga nyerah sama keadaan ini, karna kita ga tau apa isi hatinya Aji.

Pernah gue coba untuk ga ngehubungin dia. Gue ga BBM dang a sms dia. Gue pengen tau, Aji itu nyariin gue apa engga. Dan ternyata… eng ing eeeeeng.. dia nyariiiin gue pemirsaaaah, amajing banget yaaah :’) itu dia yang bikin gue betah sama Aji walaupun keadaan sering memaksa gue untuk berhenti suka sama dia. Dia selalu nyariin gue setiap gue ga ngasih kabar ke dia.


Siluet Semu #2

~ii~

‘dia’ bernama Dewa Saputra, Dewa adalah nama panggilan sehari-harinya. Dan kekasihnya bernama Nadia Bella, orang-orang biasa memanggilnya Bella. Aku percaya keadaan saat ini bukan lah suatu kebetulan belaka, semua ini takdir. Dan aku percaya bahwa Tuhan punya rencana indah untukku di akhir, tapi nanti, tidak untuk saat ini. Saat ini, aku hanya bisa bersabar dengan semua keadaan ini. Menjalani aktivitas yang sama seperti mahasiswa lainnya. Tapi, hati ini memang tidak bisa di bohongi. Sebaik dan sepintar apapun aku menutupinya, tetap saja ada kalanya aku rapuh, biasanya ini terjadi saat aku dalam keadaan sendiri. Untuk itu, aku meminimalisir keadaan ini dengan menghabiskan waktu bersama teman-temanku.

Ini hari Selasa, biasanya Bella akan datang ke pendopo dibelakang gedung kampus kami untuk memberikan bekal makanan kepada Dewa, dan setelah itu ia kembali ke rutinitasnya. Hanya saja, sampai saat ini, belum pernah kulihat Dewa memakan bekal yang diberikan oleh Bella. Biasanya ia akan membagikan bekal itu kepada teman-temannya. Ah, disaat aku melihat Dewa melakukan hal itu, pikiran ini selalu saja meluap menjadi the bad pray ever I think untuk hubungan mereka.

Benar saja, hari ini Dewa membagikan bekal itu kepada teman-temannya. Lagi. Yap, karena entah sudah yang keberapa kalinya aku lihat dia melakukan hal itu. Tapi tentu saja ia melakukannya setelah Bella pergi. Terkadang aku berpikir, tidak kah Bella mengetahui hal ini? Tapi kalau Bella tahu, harusnya ia tidak memberikan bekal lagi untuk Dewa kan? Mungkin saja Bella tidak tahu.  Entah lah, kadang aku bingung melihat tingkah mereka berdua, yang seolah-olah tidak menyukai pemberian dari pasangan masing-masing, karena yang ku dengar dari mata-mataku yang satu jurusan dengan Bella, Bella selalu membuang bunga mawar pemberian dari Dewa. Dan itulah alasan yang membuat aku bertahan dan terus berharap hingga saat ini.

Namun lamunan ku buyar, ketika tiba-tiba suara dan tangan seseorang menepuk bahu kiri ku.
“Na, lagi ngapain?”
Oh God, aku kaget, dan agak terperajat, tapi setelah kulihat orang itu, aku tersenyum simpul.
“Ya ampun Vi, kamu ngagetin aja, aku lagi duduk sambil liatin pemandangan aja, kalo dari sini danau kampus kelihatan lebih bagus.”
Dia Via, teman baikku saat ini di kampus. Orangnya manis, berkulit putih, baik, dan pastinya dia sabar menghadapi sifat ku yang agak sedikit keras kepala hehehe. Dan perlu kalian ketahui, Kampus ini memiliki 5 fakultas, dan setiap fakultas memiliki gedung masing-masing dengan jumlah lantai yang berbeda. Beruntungnya kami yang masuk di fakultas ekonomi, karena di belakang gedung kami ada danau dan beberapa pendopo yang disediakan oleh pihak kampus untuk tempat berdiskusi mahasiswanya.
“Tapi jangan bengong gitu dong? Nanti kesurupan loh. hehehe”
“Aku ngga bengong Vi, aku cuma ngelamun doang kok.”
“Sama aja kali Na.”
“Hehe, ada apa Vi nyariin aku?”
“Aku mau ngajak kamu makan di kantin. Kamu mau ikut ngga Na?”
“Hemm, oke, yuk.”


Sabtu, 28 Desember 2013

Siluet Semu #1

Inspirasi ini tiba-tiba aja muncul setelah gue chattingan sama seseorang yang membuat logika gue tentang 'love is not blind' buyar dan hancur begitu aja. dan jadilah sebuah cerita
Ini bagian pertama, dan gue ga tau kapan bisa lanjutin dan sampai berapa banyak bagiannya, tergantung otak dan mood gue, hehehe :P
Ga usah lama-lama prolognya, langsung dibaca aja ceritanya.
Tapi bacanya jangan setengah-setengah juga, gue capek tau ngerangkai kata-katanya =_= hahaha :P
Nikmatin aja ceritanya dengan cara membaca lo masing-masing o:)

~ii~

Hari ini hari Senin. Yap, adalah hari yang paling melelahkan untukku, tapi bukan lelah dalam arti yang berhubungan dengan fisik, tetapi lebih kepada lelah tekanan batin. Karena hari ini, adalah hari dimana aku melihat ‘dia’ dan kekasihnya selalu bersama-sama sepanjang waktu di kampus (mungkin diluar kampus pun demikian ?), di pendopo, di kantin, bahkan di koridor, mereka selalu bersama. Tidak sadar kah mereka bahwa di depan mereka ada yang cemburu melihat tingkah laku mereka yang seperti itu?

‘dia’ adalah seorang pria tulen, dan aku menyukainya. Kami satu kampus, satu fakultas, bahkan kami satu jurusan. Tapi, ada yang membuat kami beda, kami tidak satu angkatan beda 2 tahun, dan ‘dia’ punya pacar sedangkan aku tidak, dan yang jelas, jenis kelamin kami (terang saja, dia pria dan aku wanita -_-). Itu adalah takdir yang tak bisa ku ubah hingga saat ini. Kami begitu dekat, tapi aku terlalu jauh untuk bisa menyentuh dan masuk ke dasar hatinya yang paling dalam.

Entah mengapa perasaan ini hadir begitu saja sejak aku melihatnya melakukan aksi demo di depan gedung rektorat bersama-sama dengan temannya disaat aku baru 3 hari menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Saat itu ku lihat ada perbedaan di antara ‘dia’ dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. ‘dia’ seperti….. memiliki medan magnet dengan gravitasinya sendiri. Aku tidak tahu, apakah semua orang juga merasakan hal yang sama dengan ku, atau mungkin hanya aku saja yang merasakannya.

‘dia’ tidak tampan, tidak manis, tapi ‘dia’ itu….. menarik. Kenapa aku sebut ‘dia’ menarik? Tentu saja, untuk model orang sepertiku yang menurut pendapat teman-temanku ‘cuek’, aku kurang memperhatikan orang-orang di sekitarku, terutama pada mahluk yang bernama pria. Karena dulu kupikir, tujuanku adalah kuliah, bukan untuk bersenang-senang. Tapi semua itu berubah ketika aku menemukan keluarga baruku disini, yaitu teman-temanku saat ini, dan… ‘dia’.


Kamis, 19 Desember 2013

Pertama Kali Sidang Di Komdak Tomang

Assalamualaikum, selamat... (jawab sendiri yak hehe :D)
gue mau cerita lagi nih, di baca ya :* hahaha

Awalnya gue ga nyangka banget kalo kejadian ini bakal terjadi sama gue, karna gue termasuk orang yang ngati-ngati dalam berkendara *tsaelah haha. Yap, DITILANG polisi. Sebenernya sih bukan motor gue, melainkan motor temen gue namanya … (sebut aja namanya rere). Jadi gini ceritanya…

~ii~

Waktu itu hari minggu, dan dihari itu rere ngajak gue untuk nemenin dia kerumah temennya yang lagi ulang tahun di pasar minggu. Kenapa dia ngajak gue? Itu karna gue udah punya SIM sedangkan dia belum, makanya dia ngajak gue, dan dihari itu juga gue berasa mendadak jadi supir pribadinya -_-
Diperjalanan pergi dari rumah gue ke rumah temennya rere, semuanya berjalan seperti biasa, ga ada perasaan jelek bin buruk yang merasuki otak gue, pokoknya normal normal aja. Sampe dirumah temennya rere pun, biasa aja, bahkan gue dapet banyak makanan gratis, enak-enak lagi haha. Sampe acara berakhir pun, keadaan normal tanpa kendala.
Sampe pada akhirnya, tibalah saatnya gue dan rere pamit undur diri dari hadapan temennya rere (yaiyalah, orang acaranya udah selesai, mau ngapain lagi coba -_-) untuk pulang kerumah. Diperjalanan pulang, sambil ngendarain motor, gue dengerin lagu pake headset. Berhubung gue ngefans berat sama avenged sevenfold dan linkin park, jadi lagu yang gue setel cuma dari 2 band rock itu doang, hahaha.
Lagi asik-asiknya gue dengerin musik sambil nunggu lampu merah di daerah grogol, tiba-tiba ada om-om buncit yang nyamperin gue, pake baju polisi lengkap beserta atributnya, dia pun bilang “selamat sore dik, boleh liat surat-suratnya?”

Selasa, 17 Desember 2013

Jodoh di Tangan Tante Mia

Assalamualaikum, selamat ( jawab sendiri ya, haha )
Tadinya gue ga jadi nge-post cerita ini, soalnya mirip sama cerita senior gue.
Tapi setelah gue pikir-pikir, mirip itu ga berarti sama kan? Jadi boleh dong gue posting? haha
Jadi lah akhirnya gue posting nih cerita, haha *piiiss buat abang yang tersebut #itu juga kalo ente baca wkwkwk.
Ini cerita nyata yang gue alamin sendiri.
Coba dibaca aja dulu ya ceritanya, jangan cuma judulnya doang yang dibaca abis itu lu pada ngacir haha :D
Langsung aja yak.

~ii~

Kalo ga salah ( berarti bener ) waktu itu hari Senin, saat gue lagi asik baca buku, tiba-tiba hp gue mengeluarkan bunyi nada dering nokia tune, yang menandakan kalo ada sms masuk. Dengan cepat gue baca isi sms nya yang berbunyi "Hai indri, lagi apa?"
dan dengan polos ( intinya sih bego ) nya, gue bales "Lagi belajar bege! Pake nanya lagi!"
dan ga sampai semenit, itu nomer bales sms gue lagi, dan ga kalah polosnya sama gue, dia bilang "Kan gue ga tau, orang gue ga liat, makanya gue nanya :("
sambil nahan ketawa, gue cuma bisa bales "Oh iya lupa. Ini siapa?"
dan ga sampe semenit lagi, itu nomer bales sms gue lagi "Ini gue... ( untuk menjaga nama baik orang yang bersangkutan, sebut aja namanya radit). Bisa keluar rumah sebentar ga? Gue di luar rumah lu nih"
sesaat gue berpikir orang itu adalah psikopat, tapi rasa penasaran gue ngalahin segalanya, jadi gue intip deh dari jendela mushola rumah gue. Pas gue liat, emang ada orang sih, 2 orang laki-laki, pas gue liatin 'kok mirip sama temen les gue ya?'
eh, usut punya usut, ternyata dugaan gue bener -_-
ternyata bener mereka temen les bahasa mandarin gue di i-tutor ( maklum anak rajin, kebanyakan les haha )
seperti yang gue bilang tadi, sebut aja yang sms gue tadi namanya radit, dan yang satu lagi namanya *sebut aja jono -_- haha

Selasa, 03 Desember 2013

My Adventure Plan !!!

Assalamualaikum.. selamat … ( jawab sendiri ya, haha )
Kali ini gue cuma mau nge-share tentang tempat-tempat yang pengen banget gue datengin. Karna sesungguhnya gue termasuk orang yang demen banget jalan-jalan, tapi bukan ke mall -_- melainkan ke tempat-tempat yang lebih berhubungan dengan alam, kayak pantai, gunung, hutan, dll lah pokoknya.
Ada beberapa nama tempat yang bakal gue share, ‘mereka’ masuk deretan teratas list perjalanan travelling utama gue hehe :D. Tapi ‘mereka’ masih di dalam negeri ko, gue kan cinta produk local *tsaaahh… haha. Ini dia nama tempatnya, siapa tau kalian berminat juga :b

20. GUNUNG PAPANDAYAN



19. PULAU ONRUST

Rabu, 27 November 2013

Ini Gue Apa Adanya Bukan Ada Apanya!

Assalamualaikum ( yang ga jawab dosa :b ), selamat ... ( jawab sendiri lah ya, kan gue ga tau lo baca postingan gue kapan, hehe :D ) semua. Sebenernya tulisan ini ga terlalu penting banget, ya anggep aja ini prolog sebelum gue posting tulisan-tulisan lain kayak blog lama gue yang nasibnya kurang beruntung. Kenapa gue bilang kurang beruntung, soalnya ga bisa dibuka dan isinya jadi berantakan, hiks hiks :'(

Seperti kata anak-anak rohis (rohani islam) sekolah gue dulu "tak kenal maka ta'aruf'". Gue cuma mau memperkenalkan diri dan menceritakan sedikit tentang gue dan kehidupan gue. Ga perlu risau dan jadi bosen, karna tulisan ini ga terlalu panjang, cukup sediain aja cemilan sama minuman aja sebelum baca ini ( nah loh, haha ).

Gue mulai aja, perkenalkan nama gue Indri, lebih lengkapnya Istyqomah Indriani. Gue lebih nyaman dipanggil Indri, kenapa? karna nama Istyqomah itu punya arti yang dalem bro di agama Islam, dan gue ngerasa kalo gue belum pantas dipanggil dengan nama itu, ga perlu gue jelasin alasannya, karna gue yakin lo semua paham walaupun ga smuanya paham :') . Gue lahir di bumi ( ya iyalah masa di matahari, gosong dong gue haha ), di bawah atap rumah sakit Harapan Kita, tepatnya di Jakarta tanggal 11 Oktober 1995. Sekarang gue masih tinggal dijakarta, agak kebarat, jadi dijakarta barat ( kalo ke timur jadi jakarta timur dong bukan barat, ngerti kan? kalo ga ngerti bilang aja iya biar cepet  *maksa ), deket kawasan pantai, ditengah-tengah antara kalideres dan grogol, daerah mana hayo? Haha, gue yakin kalian ga bakal tau, jadi gue bocorin aja, gue tinggal di daerah pantai indah kapuk, cengkareng, lebih tepatnya di daerah pasar timbul. Gue yakin kalian agak sedikit bingung sama nama daerahnya, tapi sumpah deh, gue sendiri juga bingung kenapa nama pasarnya pasar timbul, tanpa di kasih nama itu pun emang pasarnya timbul kan, kecuali kalo yang belanja dan yang tinggal didaerah itu bukan manusia biasa pasti namanya daerah pasar gaib ( asli merinding gue ). Udah lah ya, cukup ngomongin pasar yang entah sejak kapan berdirinya, ga tercantum di dalam daftar riwayat hidup gue karna gue ga tau.